Ya Allah.....
Subhaanallah, ........
Fabiayyi ‘ala irobbikuma tukadziban...
Nikmat tuhanmu yang mana engkau dustakan???
berulang-ulang menyebutkan ayat yang berarti, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Pernahkah anda membaca surat
Ar-Rahman? Jujur saja ini adalah surat Favorit saya.
Surat ar-Rahman adalah surat ke 55 dalam urutan mushaf
utsmany dan tergolong dalam surat Madaniyah serta berisikan 78 ayat.
Satu hal yang menarik dari kandungan surat ar-Rahman adalah adanya
pengulangan satu ayat yang berbunyi "fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban" (Maka
ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?). Kalimat ini
diulang berkali-kali dalam surat ini. Apa gerangan makna kalimat
tersebut?
Setelah
hitung-hitung, ayat tersebut ternyata bisa berulang kali terbaca
hingga 31 kali banyaknya. Anda bisa mendapatkannya di ayat ke-13, 16,
18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55,
57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.
Akhirnya dalam surat Ar Rahman, saya pun mencoba mengulik makna angka
yang ada. Angka 31 yang menyatakan jumlah ayat dari surat tersebut pun
saya coba telusuri dengan melihat Surat 31 dari Al Quran. Ketemulah
Surat Luqman. Saat melirik ke ayat ke 31 dari surat tersebut,
subhanallah… inilah yang saya temukan!
“Tidaklah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar
di laut dengan nikmat Allah agar diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian
dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang yang sangat sabar
dan banyak bersyukur.”
Menarik
untuk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "DUSTA", bukan kata
"INGKARI", "TOLAK" dan kata sejenisnya. Seakan-akan Allah ingin
menunjukkan bahwa nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak
bisa diingkari keberadaannya oleh manusia. Yang bisa dilakukan oleh
manusia adalah mendustakannya.
Dusta berarti menyembunyikan
kebenaran. Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah diberi nikmat oleh
Allah, tapi mereka menyembunyikan kebenaran itu, mereka mendustakannya!
Maka ni’mat Tuhan yang mana
lagi yang kita dustakan! Kita telah bergelimang kenikmatan, telah penuh
pundi-pundi uang kita, telah berderet gelar di kartu nama kita, telah
berjejer mobil di garasi kita, ingatlah–baik kita dustakan atau
tidak–semua nikmat yang kita peroleh hari ini akan ditanya oleh Allah
nanti di hari kiamat!
"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan ni’mat yang kamu peroleh saat ini" ( QS 102:8 )
Sudah siapkah kita menjawab serta mempertanggung jawabankannya ???
Allah berfirman : FAIN TAUDDU NI’MATALLAHI LA TUKHSUUHA.
Apabila kamu menghitung nikmat Allah ( yang diberikan kepadamu ) maka engkau tidak akan mampu (karena terlalu banyak).
Beberapa hal yang dapat mendorongmu untuk tetap
bertahan!
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari
usaha yang sepertinya sia-sia....
Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah
berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan
hatimu masih terasa pedih...
Allah SWT sudah menghitung airmatamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu
sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Allah SWT sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu
terlalu sibuk untuk menelepon.
Allah SWT selalu berada di sampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba
segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi....
Allah SWT punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal
dan kau merasa tertekan...
Allah SWT dapat menenangkanmu
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak
harapan...
Allah SWT sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan
merasa ingin mengucap syukur...
Allah SWT telah memberimu rahmat.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi
ketakjuban...
Allah SWT telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan
mimpi untuk digenapi...
Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu
dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau
menghadap....
ALLAH SWT MAHA TAHU & MAHA MENDENGAR...