Hati kamu tau, hati aku tau, hati kita tau apa yang kita rasakan ini sama.
JellyPages.com

Senin, 28 Oktober 2013

Happy Anniversary

Mungkin kita telah lupa kapan pertama kali kita bertemu, bagaimana pertama kali kita mengikat janji sebagai sepasang kekasih, tapi kita telah melalui banyak hal, menangis, tertawa, bersedih, terluka, gembira. dengan mu aku temukan bahagiaku.

Dalam Diam



Sebuah kisah yang terinspirasi dari seseorang yang hanya bisa jatuh cinta dalam diam,tak mampu menahan tapi tak kuasa pula untuk mengungkapkan.



Cinta. Hal yang absurd. Sesuatu yang tidak nyata. Perasaan yang kadang aneh, namun kita menyukainya. Kadang cinta itu membuat kita tak henti-hentinya tersenyum, berdebar, merindukan, dan kita menyukai hal tersebut. Kadang cinta membuat kita tak henti-hentinya menangis, terluka, cemburu, namun kita tetap menyukai cinta. Bahkan untuk hal yang paling memilukan hatipun, kita kadang rela membiarkan hal itu terjadi, karena itulah hal-hal yang dirasakan oleh orang yang jatuh cinta.
Di dalam cinta, kadang bahagia dan luka berjalan beriringan, kadang seimbang. Sering pula luka yang mendominan. Namun seakan cinta itu hal yang mutlak untuk diperjuangkan, kita tetap tak peduli, terus rela menyakiti hati sendiri, hanya karena sebuah hal yang paling absurd di dunia. Cinta. Dan resiko-resiko inilah yang rela diambil oleh mereka: orang-orang yang jatuh cinta diam-diam.
Dan aku disini, sebagai orang yang jatuh cinta diam-diam.
Entah apa yang membedakan orang yang jatuh cinta diam-diam dengan stalker. Aku tahu nama lengkapnya. Aku tahu tanggal lahirnya. Aku tahu dimana rumahnya. Aku tahu dia di kelas mana. Aku tahu dulu dia di kelas mana. Aku tahu dia dulu dari sekolah mana. Aku tahu olahraga favoritenya. Aku tahu artis kesayangannya. Aku tahu arti dari nomor keberuntungannya. Aku tahu warna favoritenya. Aku tahu dia mencintai seseorang. Dan aku tahu seseorang itu bukan aku.
Sejak kapan aku mengenalnya? Aku tak tahu. Siapa orang yang mengenalkanku dengannya? Aku tak tahu.  Sejak kapan aku mulai menyukainya? Aku tak tahu. Apa yang membuatku menyukainya? Sungguh, aku tak tahu.
Apa aku mengharapkannya? Entahlah. Sifatnya yang supel dan baik hati membuat teman-teman menyukainya. Aku tak pernah melihat dia sendirian. Aku tak pernah melihat dia sedih. Dia selalu tersenyum, tertawa bersama teman-temannya. Dia bahagia. Dan aku tidak mau merusaknya.
Kadang ada baiknya sesuatu itu tetap rahasia. Sesuatu yang harus disimpan sendiri. Sesuatu yang dinikmati sendiri. Karena mungkin sesuatu itu bisa menyakiti hati orang lain, bahkan menyakiti hati sendiri. Sesuatu itu seperti… mencintainya.
Melihat dari jauh saja rasanya sudah sebuah keberuntungan. Aku melihatnya tertawa, aku ikut bahagia. Aku melihatnya murung, aku ikut sedih. Aku melihatnya kecewa, akupun kecewa. Aku melihatnya, namun tidak memilikinya.
seseorang pernah bercerita kepadaku. Dia mencintai seseorang, namun tidak berani mengutarakannya. Klise. Dia hanya memandang dan memperhatikan, tanpa berbuat apapun. Akhirnya rasa yang terlalu lama dipendam menjadi terlalu kuat. Bahwasanya dia benar-benar mencintainya. Tanpa mengutarakannya. Dia orang yang jatuh cinta diam-diam.
Kadang, terlalu besar rasa sayang kita terhadap orang lain, semakin rentan pula hati kita. Sampai suatu ketika, orang yang dicintainya mulai mendekati orang lain, akrab dengan orang lain, dan bahkan berpacaran dengan orang lain, dan tentu saja, dia tetap diam. Dia tetap memendam. Itu lah resiko yang rela diambil orang-orang yang jatuh cinta diam-diam. Jelas dia tak bisa marah, tak bisa kesal, karena tak seorangpun tahu tentang rasanya. Yang bisa ia lakukan hanya terus berperilaku seperti biasa, tersenyum seperti biasa, tertawa seperti biasa, tanpa orang lain tahu bahwa hatinya hancur dan terluka. Dan itu tidaklah mudah. Sungguh. Dalam situasi seperti  inilah, orang belajar untuk menjadi tegar.
Mungkinkah nanti aku akan seperti dia? Tersenyum saat hati terluka. Tertawa saat hati menangis. Bersikap seperti biasa saat hati ini kecewa. Apa kisah orang yang jatuh cinta diam-diam semuanya seperti dia? Apakah nantinya kisahku juga? Ah, mungkin aku bisa mencoba untuk belajar lebih tegar, dari sekarang.