SAKIT hati, kecewa atau bahkan
merasa malu bila kita menyadari
bahwa cinta yang kita bangun
ternyata hanya bertepuk
sebelah tangan. Ironis sekali
kedengarannya. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa hal
tersebut bisa terjadi pada siapa
saja. Bahkan terkadang aku
yang mengalaminya akan
merasa bahwa aku yang
berlaku salah. Karena terlalu
membesarkan perhatian yang ku terima dari seseorang.
Namun kehidupan akan terus
berjalan. Tidak perlu menyesali
secara berlebihan apa yang
menimpa ku. Yakinkan bahwa
mungkin orang yang ku sukai
bukan orang terbaik yang patut
mendapatkan cinta ku.
aku sadari posisiku..
Aku menyadari, betapa besar rasa suka
ku pada dirimu, kamu tidak
akan membalas perasaan ku.
aku tidak bisa membuat
seseorang jatuh cinta pada
ku walaupun segigih apapun
usaha ku. Lebih baik aku
berusaha mencari kesibukan
untuk menghilangkan perasaan
ku yang besar padamu.
Yakinkan Bahwa aku Akan
Mendapatkan Yang Terbaik.
aku pantas mendapatkan
seseorang yang menghargai dan
peduli dengan perasaanku. Untuk itu
akan ku tanamkan keyakinan pada diri
ku bahwa suatu saat Aku
akan memperoleh yang terbaik,
seperti yang diharapkan. Dengan
keyakinan seperti itu aku bisa
menanamkan rasa percaya diri
untuk melangkah ke masa depan
yang lebih baik.
aku tidak akan Menyalahkan Diriku
Sendiri.
mungkin saat pertama aku
akan menyalahkan diriku sendiri
dengan mempertanyakan
kenapa hal ini bisa menimpa
ku. Seandainya lebih berhati-
hati dan tidak mengembangkan
perasaan lebih jauh atas semua
perhatian dan kasih sayangmu,
mungkin hal ini tidak akan
pernah terjadi. Hal seperti itu
selalu menghantui pikiran
ku. Tapi untuk saat ini aku akan
jauhkan rasa bersalah dari hati
ku. Jangan buat pengandai-
andaian. Dan jangan pernah
membayangkan hal-hal yang
tidak berguna!!
Aku tidak akan Mengembangkan
Perasaan Ku
Mungkin Aku sempat berpikir
bahwa penolakan tersebut
hanyalah masalah waktu. Dan
aku berusaha memperbaiki diri
habis-habisan untuk
mendapa tapi aku sadar
Aku tidak akan pernah
berhasil. Sepertinya hal tersebut
telah terlambat.
Dan sekarang sudah
waktunya memikirkan kebahagiaanku
sendiri.
Senin, 21 Mei 2012
Kamis, 10 Mei 2012
Maaf terakhir
Aku ingin kembalikan sayapmu yang dulu …
Pernah sempat aku pinjam untuk bisa bersamamu …
Aku ingin menghilang dari pandangan matamu …
Menjadikan ada menjadi tiada …
Tapi apa daya aku untuk melakukannya …
Aku tak akan pernah pergi walau kau memintanya …
Dari pandangan mata yang pernah menjerumuskan ku …
ke dalam dimensi yang tak terbatas ruang dan waktu …
Aku ingin lebih dekat denganmu …
Tapi aku tak tau dengan cara apa aku melakukanya …??
Semua telah terjadi ..
Karena sesuatu yang tak mungkin bisa di jelaskan …
Tapi percayalah sampai kapanpun, rasa yang
pernah aku ucapkan dulu…
Kan selalu ,ku simpan sampai kau bisa membukanya…
Aku ingin kembali ke dalam dimensi yang tak terbatas ruang dan waktu …
bersamamu suatu saat nanti.
Pernah sempat aku pinjam untuk bisa bersamamu …
Aku ingin menghilang dari pandangan matamu …
Menjadikan ada menjadi tiada …
Tapi apa daya aku untuk melakukannya …
Aku tak akan pernah pergi walau kau memintanya …
Dari pandangan mata yang pernah menjerumuskan ku …
ke dalam dimensi yang tak terbatas ruang dan waktu …
Aku ingin lebih dekat denganmu …
Tapi aku tak tau dengan cara apa aku melakukanya …??
Semua telah terjadi ..
Karena sesuatu yang tak mungkin bisa di jelaskan …
Tapi percayalah sampai kapanpun, rasa yang
pernah aku ucapkan dulu…
Kan selalu ,ku simpan sampai kau bisa membukanya…
Aku ingin kembali ke dalam dimensi yang tak terbatas ruang dan waktu …
bersamamu suatu saat nanti.
Senin, 07 Mei 2012
lembaran masa depan :)
ini adalah buku baru ku..
buku yang akan aku mulai dengan kisah tentangmu..
tentang mu dan masalalu ku.
cukup hanya satu halaman ku tulis tentang dirimu.
karna kau memang hanya masalalu.
buku ini terisi oleh lembaran-lembaran kosong..
bersih putih seperti masadepanku
masa depan yang aku pun tak tau harus seperti apa
masa depan yang ku tak yakin untuk menuliskannya disini.
tapi ku pastikan masadepanku lebih baik dari sekarang.
waktu telah membantuku untuk melupakanmu.
melupakan seseorang yang dahulu pernah ku cinta..
ya..tidak ku munafikan kalo sampai saat ini aku masih menyimpan rasa itu.
tapi setidaknya..
aku telah bisa menghilangkanmu dari segala harapan-harapanku padamu.
lembar pertama mungkin telah penuh tentang mu dan masalalu ku.
tapi lihat..
masih ada ribuan bahkan jutaan lembar yang kosong untuk hari-hariku tanpa dirimu.
walaupun ku tak tau..
adakah kau akan kembali mengisi lembaran kosong ini atau tidak.
ini lah hidupku..
semua penuh misteri seperti aku dan kau..
tak pernah ada awal dan akhir yang pasti.
mungkin kau sudah ingin kan ini sejak dulu.
walaupun aku tak pernah bisa menyadarinya.
menyadari lebih cepat bahwa aku tak pernah kau harapkan..
yaaahhhh..ini semua misteri..
tunggu lah..
suatu saat aku akan membuktikan padamu
bahwa aku bisa hidup tanpamu.
membuktikan bahwa aku bisa lebih baik dari ini.
hingga kau takkan pernah mengenal aku lagi..
buku yang akan aku mulai dengan kisah tentangmu..
tentang mu dan masalalu ku.
cukup hanya satu halaman ku tulis tentang dirimu.
karna kau memang hanya masalalu.
buku ini terisi oleh lembaran-lembaran kosong..
bersih putih seperti masadepanku
masa depan yang aku pun tak tau harus seperti apa
masa depan yang ku tak yakin untuk menuliskannya disini.
tapi ku pastikan masadepanku lebih baik dari sekarang.
waktu telah membantuku untuk melupakanmu.
melupakan seseorang yang dahulu pernah ku cinta..
ya..tidak ku munafikan kalo sampai saat ini aku masih menyimpan rasa itu.
tapi setidaknya..
aku telah bisa menghilangkanmu dari segala harapan-harapanku padamu.
lembar pertama mungkin telah penuh tentang mu dan masalalu ku.
tapi lihat..
masih ada ribuan bahkan jutaan lembar yang kosong untuk hari-hariku tanpa dirimu.
walaupun ku tak tau..
adakah kau akan kembali mengisi lembaran kosong ini atau tidak.
ini lah hidupku..
semua penuh misteri seperti aku dan kau..
tak pernah ada awal dan akhir yang pasti.
mungkin kau sudah ingin kan ini sejak dulu.
walaupun aku tak pernah bisa menyadarinya.
menyadari lebih cepat bahwa aku tak pernah kau harapkan..
yaaahhhh..ini semua misteri..
tunggu lah..
suatu saat aku akan membuktikan padamu
bahwa aku bisa hidup tanpamu.
membuktikan bahwa aku bisa lebih baik dari ini.
hingga kau takkan pernah mengenal aku lagi..
Lelaki yang menangis
Kala kau pergi, aku menangis
ku tahu takkan kembali, aku menangis
meski tak wajar, memang tak wajar
karena aku lelaki
meski ku coba menahan untuk menahan
namun derai deras mengalir
kadang aku pernah
tuk menghampus memori (tentang mu)
begitu banyak tempat, tempat kita berdua..
meski tak wajar, memang tak wajar
karena aku lelaki
meski ku coba untuk menahan
namun derai deras mengalir
Temukan aku dalam gelap langitku
biarkan aku bagai kenangan yang pudar
maaf kan aku dalam gelap langkahku
mungkin terlalu angkuh untuk meminta mu
tetap tinggal disini
kala aku terluka, pada hati yang laen
seluruh ku pun mengenang mu
dan aku pun menangis
meski tak wajar,
memang tak wajar karena aku lelaki
meski ku coba untuk menahan
namun derai deras mengalir
ku tahu takkan kembali, aku menangis
meski tak wajar, memang tak wajar
karena aku lelaki
meski ku coba menahan untuk menahan
namun derai deras mengalir
kadang aku pernah
tuk menghampus memori (tentang mu)
begitu banyak tempat, tempat kita berdua..
meski tak wajar, memang tak wajar
karena aku lelaki
meski ku coba untuk menahan
namun derai deras mengalir
biarkan aku bagai kenangan yang pudar
maaf kan aku dalam gelap langkahku
mungkin terlalu angkuh untuk meminta mu
tetap tinggal disini
kala aku terluka, pada hati yang laen
seluruh ku pun mengenang mu
dan aku pun menangis
meski tak wajar,
memang tak wajar karena aku lelaki
meski ku coba untuk menahan
namun derai deras mengalir
Aku Siap Sakit Hati
Kau boleh menyentuh jarinya
Kau boleh mencium bibirnya
Kau bebas sebebas maumu
Anggaplah aku tak melihat
Hatiku tlah mati rasa
Meskipun kau lebih dan lebih
Lanjutkanlah
Kini ku tak mau tau
Ambil dia
Aku siap sakit hati
Aku siap sakit hati
Kini ku tak mau tau
Ambil dia
Aku siap sakit hati
Lanjutkanlah
Kini ku tak mau tau
Ambil dia
Aku siap sakit hati
Kau boleh mencium bibirnya
Kau bebas sebebas maumu
Anggaplah aku tak melihat
Hatiku tlah mati rasa
Meskipun kau lebih dan lebih
Lanjutkanlah
Kini ku tak mau tau
Ambil dia
Aku siap sakit hati
Aku siap sakit hati
Kini ku tak mau tau
Ambil dia
Aku siap sakit hati
Lanjutkanlah
Kini ku tak mau tau
Ambil dia
Aku siap sakit hati
Sabtu, 05 Mei 2012
Biasa Bukan Rumit
Aku menemukan kesulitan ketika harus mengeja kamu
Sebaiknya kamu segera pergi
Agar aku bisa bebas mengurai kamu
Satu demi satu
Helai demi helai
Akan aku rancang sedemikian rupa sehingga membuat mudah
Setidaknya meminimalkan kerumitan yang ada
Aku gunakan waktu secara sederhana
Untuk secara perlahan mempelajari kamu
Berusaha menemukan kepingan teka teki
Yang terurai dengan sangat baik di atas meja
Ada kamu, aku, kita terhampar disana dengan apa adanya
Ku akui ini cukup menantang
Aku ambil sikap untuk waspada
Jangan sampai kau curi sisa hati yang ada
Aku hanya sedang tidak ingin rumit
Hanya sedang ingin menganalisa kamu secara biasa
Sebaiknya kamu segera pergi
Agar aku bisa bebas mengurai kamu
Satu demi satu
Helai demi helai
Akan aku rancang sedemikian rupa sehingga membuat mudah
Setidaknya meminimalkan kerumitan yang ada
Aku gunakan waktu secara sederhana
Untuk secara perlahan mempelajari kamu
Berusaha menemukan kepingan teka teki
Yang terurai dengan sangat baik di atas meja
Ada kamu, aku, kita terhampar disana dengan apa adanya
Ku akui ini cukup menantang
Aku ambil sikap untuk waspada
Jangan sampai kau curi sisa hati yang ada
Aku hanya sedang tidak ingin rumit
Hanya sedang ingin menganalisa kamu secara biasa
Kamu pasti tidak tahu
Kamu pasti tidak tahu kalau air mataku sedang berceceran
Hanya hujan yang menghirupnya kembali untuk menjadi embun
Kamu pasti tidak tahu kalau hatiku sedang bertalu-talu
Suaranya begitu gaduh tak henti menabuh
Kamu pasti tidak tahu kalau kulit tubuhku mulai menganga
Begitu kering dan pecah belah
Sebaiknya kita tidak perlu bertukar sanubari
Karena hal itu mulai terasa basi
Kamu pasti tidak tahu kalau rasanya begitu memilukan
Kamu, aku, sudah tidak memiliki getaran itu lagi
Terasa begitu jauh ...
Sangat asing!
Hanya hujan yang menghirupnya kembali untuk menjadi embun
Kamu pasti tidak tahu kalau hatiku sedang bertalu-talu
Suaranya begitu gaduh tak henti menabuh
Kamu pasti tidak tahu kalau kulit tubuhku mulai menganga
Begitu kering dan pecah belah
Sebaiknya kita tidak perlu bertukar sanubari
Karena hal itu mulai terasa basi
Kamu pasti tidak tahu kalau rasanya begitu memilukan
Kamu, aku, sudah tidak memiliki getaran itu lagi
Terasa begitu jauh ...
Sangat asing!
Telah Terinjak
Senantiasa ada dan menghentak
Menghunus seperti rasa berani
Tetapi senja yang timbul tenggelam
Membuatku ragu untuk berujar
Semua serba kabut tipis
Seperti labirin yang terkoyak
Debu beterbangan tak tentu arah
Salah satunya hinggap dipucuk hidungmu
Ingin rasanya kukecup dengan ujung bibirku
Merasakan kamu seperti menikmati satu gelas teh tawar hangat
Tidak perlu manis yang menyengat
Hangat saja sudah cukup membuat relung dadaku tersekat
Merenungi kamu sebelum aku rebah
Menikmati bau kulitmu yang seperti bau matahari
Menghirup bau napasmu yang seperti bau tembakau
Tak perlu aku julurkan lidahku untuk merayu
Kehadiranmu sudah membuatku gundah
Diam saja disana
Di pojokan ruang tempat biasa
Biarkan aku tetap menelan kekaguman akan semua rasa
Jangan bergerak
Aku tidak lagi ingin tersedak
Oleh rasa yang aku persilahkan masuk dan mulai terasa sesak
Jangan dihitung
Ini bukan matematika dan logika
Tetaplah diam seperti sebuah karya pahatan patung
Aku sudah mengunci rapat kedua telinga
Jangan beranjak
Aku sudah pada titik ingin berteriak
Bahwa hatiku telah terinjak
Telah terinjak!
Menghunus seperti rasa berani
Tetapi senja yang timbul tenggelam
Membuatku ragu untuk berujar
Semua serba kabut tipis
Seperti labirin yang terkoyak
Debu beterbangan tak tentu arah
Salah satunya hinggap dipucuk hidungmu
Ingin rasanya kukecup dengan ujung bibirku
Merasakan kamu seperti menikmati satu gelas teh tawar hangat
Tidak perlu manis yang menyengat
Hangat saja sudah cukup membuat relung dadaku tersekat
Merenungi kamu sebelum aku rebah
Menikmati bau kulitmu yang seperti bau matahari
Menghirup bau napasmu yang seperti bau tembakau
Tak perlu aku julurkan lidahku untuk merayu
Kehadiranmu sudah membuatku gundah
Diam saja disana
Di pojokan ruang tempat biasa
Biarkan aku tetap menelan kekaguman akan semua rasa
Jangan bergerak
Aku tidak lagi ingin tersedak
Oleh rasa yang aku persilahkan masuk dan mulai terasa sesak
Jangan dihitung
Ini bukan matematika dan logika
Tetaplah diam seperti sebuah karya pahatan patung
Aku sudah mengunci rapat kedua telinga
Jangan beranjak
Aku sudah pada titik ingin berteriak
Bahwa hatiku telah terinjak
Telah terinjak!
berada pada titik
Aku merasa mulai kehabisan daya untuk memahami kamu
Ketika semua usaha telah aku kerahkan
Dan kamu hanya bergeser sedikit dari tempat kamu menaruh harga standar
Aku telah paham aku nyaris berada dititik mana
Aku mulai lelah dengan caramu memperdaya logikamu sendiri
Keenggananmu untuk belajar memahami perasaan orang lain mulai mengusik kesabaranku
Kini aku merasa diriku mulai menaruh harga mati
Aku telah paham aku nyaris berada dititik mana
Jika nanti aku telah tiba pada satu kata cukup
Aku harap kamu bisa paham
Bahwa itu berarti selesai sudah
Berarti aku sudah tiba pada ujungku
Mungkin memang disayangkan
Mungkin patut ditimbang balik
Mungkin bisa ditawar kembali
Mungkin ya, mungkin tidak
Yang pasti saat ini aku mulai enggan
Aku lelah untuk merasa lelah
Aku merasa usahaku hanya berpijak pada sisi telapak yang salah
Jika ini memang benar hanya bertepuk sebelah tangan
Aku telah paham aku nyaris berada dititik yang mana
Ketika semua usaha telah aku kerahkan
Dan kamu hanya bergeser sedikit dari tempat kamu menaruh harga standar
Aku telah paham aku nyaris berada dititik mana
Aku mulai lelah dengan caramu memperdaya logikamu sendiri
Keenggananmu untuk belajar memahami perasaan orang lain mulai mengusik kesabaranku
Kini aku merasa diriku mulai menaruh harga mati
Aku telah paham aku nyaris berada dititik mana
Jika nanti aku telah tiba pada satu kata cukup
Aku harap kamu bisa paham
Bahwa itu berarti selesai sudah
Berarti aku sudah tiba pada ujungku
Mungkin memang disayangkan
Mungkin patut ditimbang balik
Mungkin bisa ditawar kembali
Mungkin ya, mungkin tidak
Yang pasti saat ini aku mulai enggan
Aku lelah untuk merasa lelah
Aku merasa usahaku hanya berpijak pada sisi telapak yang salah
Jika ini memang benar hanya bertepuk sebelah tangan
Aku telah paham aku nyaris berada dititik yang mana
terkadang..
Terkadang Masa lalu menjadi sebuah kenangan
Terkadang sebuah kenangan menjadi penantian
dan selamanya akan menbekas luka..
Dalam hatiku berkecamuk rasa tak menentu
Dicintai salah mencintaipun juga salah
Terkadang ingin bebas lepas terhempas
Dimana tidak ada penderitaan
Bebas berlari tertawa dan bernyanyi sesuka hati
Tapi duniaku penuh dengan penyesalan…
Tetesan air mata dan misteri akan kekejaman
Tempat dimana bertemu dengan orang tercinta
Dia meninggalkanku dengan dendam yang terpendam
Ada rahasia dibalik kehidupannya yang tak pernah kutahu
Perlahan diriku menyadari akan sebuah kemunafikan
kebohongan yang tak dapat kumaafkan..
dia adalah jarum yang menancap di hati..
perih menimbulkan derita yang tak reda..
dan semakin membawa luka..
Terkadang sebuah kenangan menjadi penantian
dan selamanya akan menbekas luka..
Dalam hatiku berkecamuk rasa tak menentu
Dicintai salah mencintaipun juga salah
Terkadang ingin bebas lepas terhempas
Dimana tidak ada penderitaan
Bebas berlari tertawa dan bernyanyi sesuka hati
Tapi duniaku penuh dengan penyesalan…
Tetesan air mata dan misteri akan kekejaman
Tempat dimana bertemu dengan orang tercinta
Dia meninggalkanku dengan dendam yang terpendam
Ada rahasia dibalik kehidupannya yang tak pernah kutahu
Perlahan diriku menyadari akan sebuah kemunafikan
kebohongan yang tak dapat kumaafkan..
dia adalah jarum yang menancap di hati..
perih menimbulkan derita yang tak reda..
dan semakin membawa luka..
Kau lakukan itu [lagi]
Kau lakukan itu [lagi]
Kali ini aku tidak tahu harus berkomentar apa lagi
Kecewa, tentu
Tapi menegurmu? Aku tak ingin
Biar saja nanti waktu yang akan mendewasakanmu
Kau lakukan itu [lagi]
Dan aku baru tahu tadi
Kuakui sejenak aku membeku
Apa salahku kali ini?
Apa kamu yang tidak bisa menerima keadaanku sekarang?
Anggap saja ini usai, bukan?
Aku dan kamu, yang selalu berbicara melalui malam
Anggap saja kita tak pernah kenal, bukan?
Aku dan kamu, yang menyimpan segala sesuatunya dalam diam
Kalau begitu, sampai jumpa
Hingga ada saat yang yang terduga
Hingga ada momen dimana kita bicara
Meski itu hanya satu patah kata, melalui tatapan mata!
Kali ini aku tidak tahu harus berkomentar apa lagi
Kecewa, tentu
Tapi menegurmu? Aku tak ingin
Biar saja nanti waktu yang akan mendewasakanmu
Kau lakukan itu [lagi]
Dan aku baru tahu tadi
Kuakui sejenak aku membeku
Apa salahku kali ini?
Apa kamu yang tidak bisa menerima keadaanku sekarang?
Anggap saja ini usai, bukan?
Aku dan kamu, yang selalu berbicara melalui malam
Anggap saja kita tak pernah kenal, bukan?
Aku dan kamu, yang menyimpan segala sesuatunya dalam diam
Kalau begitu, sampai jumpa
Hingga ada saat yang yang terduga
Hingga ada momen dimana kita bicara
Meski itu hanya satu patah kata, melalui tatapan mata!
cuma rasa kecewa
Aku menanti sapamu diantara desir angin hari ini
Tapi tiada apa dan siapa yang hadir maupun mampir
Aku mampu merasakan jiwa dan tubuhku melemah
Aku terluka
Aku pikir diriku istimewa
Ternyata memang hanya dianggap biasa saja..
Tapi tiada apa dan siapa yang hadir maupun mampir
Aku mampu merasakan jiwa dan tubuhku melemah
Aku terluka
Aku pikir diriku istimewa
Ternyata memang hanya dianggap biasa saja..
goresan naluri
aku memang manusia yang tak sempurna, aku juga manusia yang butuh akan kasih sayang dari seseorang.
aku telah mencitainya dengan setulus hati, tapi dia..
dia tak menganggapku sama sekali. aku mencoba untuk selalu sabar menghadapinya, agar aku tidak berpisah dengan dia.
meskipun sikap dia terhadapku seperti itu.
karena aku berfikir dan yakin, tuhan pasti akan membantuku.
tapi sekarang,??
apakah aku akan tetap kuat untuk mencintainya??
dia lebih mengutamakan Ego'nya, ketimbang aku yang benar-benar tulus mencintainya dengan sepenuh hati. :(
aku telah mencitainya dengan setulus hati, tapi dia..
dia tak menganggapku sama sekali. aku mencoba untuk selalu sabar menghadapinya, agar aku tidak berpisah dengan dia.
meskipun sikap dia terhadapku seperti itu.
karena aku berfikir dan yakin, tuhan pasti akan membantuku.
tapi sekarang,??
apakah aku akan tetap kuat untuk mencintainya??
dia lebih mengutamakan Ego'nya, ketimbang aku yang benar-benar tulus mencintainya dengan sepenuh hati. :(
Belajar Melupakanmu
Ijinkan aku belajar melupakanmu. Aku yakin, kau pasti menginginkan aku mempelajari itu. Namun aku ragu, benarkah tidak ada setitik cinta pun di hatimu terhadapku. Setelah semua kenangan yang kita ciptakan. Setelah semua memoriku terisi oleh namamu.
Maafkan aku jika membuatmu tersakiti. Katakan saja jika memang iya, karena aku bukan orang yang mampu mengerti letak dimana salahku.
Mengapa hanya diam. Mengapa hanya mengacuhkan. Atau memang begitu caramu untuk mencampakkan?
Aku sadar. Mungkin dalam perjalanan panjang kita pun engkau telah tersadar. Aku tak pantas untukmu. Aku hanyalah serpihan debu yang tak berarti, sedangkan engkau laksana puteri bagiku.
Apa hanya cukup dengan maaf? Lantas kau pergi meninggalkan aku seolah tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Semudah itukah kau melupakan.
Apa hanya cukup dengan maaf? Lantas kau pergi meninggalkan aku seolah tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Semudah itukah kau melupakan.
Jujur, jalan pikiranmu tak pernah kumengerti.
Sekarang, ijinkanlah aku belajar melupakan. Melupakan semua kenangan yang ada dalam memori ini. Melupakan semua tawamu, melupakan semua kebaikanmu, melupakan semua tatapan itu. Ijinkanlah aku buyar dalam hitam pekat tak bermasa yang kan selalu abadi.
Dulu, kau menarikku dari kesepian. Engkau ibarat cahayaku dalam kegelapan. Sekarang, setelah takdir kita selesai, aku kan kembali berada dalam gelapku tanpa cahayamu.
Haruskah aku menjadi paranoid dalam cinta? Belajar dari kisah bahwa cinta hanya ada untuk menyakiti. Belajar untuk menyakiti dahulu agar aku tak tersakiti?
Sumpah mba, aku tak pernah menginginkan itu. Cukuplah aku yang berlinang air mata, tetapi jangan engkau. Kubiarkan engkau datang dan pergi sesukamu, namun jangan larang aku untuk terus menunggumu. Karena aku menyayagimu.
Di sini, aku terus menunggumu…
Menunggu sembari aku meringkuk dalam sepi. Sembari mengucapkan doa agar engkau bahagia. Tak perlu engkau mengeja lagi perasaan hatiku dan meminta maaf karena telah menyakitiku. Sebelum kau berkata itu, aku telah memaafkanmu.
Bahkan temanku heran melihatku betapa aku mencintaimu. Bahkan dia berkata, “Dik, sebenarnya apa lagi sih yang loe harapin dari dia? Hidup loe masih panjang Dik… masih banyak yang harus loe pikirkan. Bukan cuma dia!”
Kejarlah mimpimu sayangku. Aku akan selalu mendukungmu, bahkan jika kelak engkau ingin meruntuhkan langit yang menaungi kita, aku juga akan turut berperang bersamamu.
Bahkan jika suatu hari engkau telah berhasil memilih pria yang akan berdiri di sampingmu. Bahkan jika pria itu bukan aku, aku tetap akan selalu mendukungmu selama cinta ini masih di dalam hati.
Jujur, aku ingin tak lagi mengganggumu. Aku sudah berusaha, tetapi selaksa rindu menyerangku. Maafkan aku yang terlalu mencintaimu. Maafkan aku yang tak sanggup menahan serangan itu. Tetapi mba, aku akan belajar. Aku akan belajar bagaimana cara agar aku tak mengganggumu lagi.
Maka, ijinkan lah aku melupakanmu. Ijinkan aku belajar melupakan semua kenangan tentang kita. Melupakan semua kisah yang terjadi.
Saat aku menulis tulisan ini, aku masih sangat mencintaimu walau ku tahu engkau tak lagi mencintaiku. Bukankah engkau pernah begitu arogan dan emosi saat kukatakan “sayang” dan engkau menjawab, “a,aku juga sayang a,tapi sebatas seorang ade ke kakaknya.”
Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku. Maafkan aku untuk semua salahku dan ijinkanlah aku belajar melupakanmu.
Andaikan aku boleh memilih, aku ingin kita tetap bersama. Tetapi sudahlah, aku rasa engkau tak akan mau. Ada banyak pria di sekelilingmu. Ada banyak pria yang lebih pantas untukmu daripada aku.
mba, semoga engkau bahagia. Aku selalu berharap yang terbaik untukmu.
Huff… belajar melupakan. Semoga ini mudah…
terakhir kalinya
seucap kata membuat hati terluka
satu pilihan yg berujung kekecewaan
suatu keputusan yang dipikir secara logika
mengakibatkan kehancuran bergejolak permasalahan
andai saja kubisa, andai saja ku sanggup
andai saja kudapat berucap
akan ku peluk kau yang erat tuk terakhir kalinya
tapi sayang, ku tak sanggup tuk melihat langsung itu semua
dan ku hanya dapat berucap “maaf, maafkan aku,
i cant love u forever, im sorry, good bye..
slamat jalan, tak ada lagi kata yang merasuki fikirku
tapi kekecewaan karna tak bisa memberikan suatu pilihan
pasti yg akan membawamu bangun dari tidur tak berdaya
i love u
satu pilihan yg berujung kekecewaan
suatu keputusan yang dipikir secara logika
mengakibatkan kehancuran bergejolak permasalahan
andai saja kubisa, andai saja ku sanggup
andai saja kudapat berucap
akan ku peluk kau yang erat tuk terakhir kalinya
tapi sayang, ku tak sanggup tuk melihat langsung itu semua
dan ku hanya dapat berucap “maaf, maafkan aku,
i cant love u forever, im sorry, good bye..
slamat jalan, tak ada lagi kata yang merasuki fikirku
tapi kekecewaan karna tak bisa memberikan suatu pilihan
pasti yg akan membawamu bangun dari tidur tak berdaya
i love u
untuk mu
Beri saja aku permintaan yang dapat langsung kau kabulkan. Karna yang ku ingin kan dan ku minta hanyalah untuk tidak pernah bertemu, mengenal mu, dan tak akan lagi memberikan cinta ini bersemi lagi dengan mu, mengangkar, dan tertanam cukup dalam sedalam ini.
Jika saja aku mampu memutar waktu. Bukan karna sakit ini yang ku takuti, bukan karna akhir cerita cinta ini yang aku sesali, keadaan ini, dan sikap mu pada diri ku ini. Tapi karena kenyataan ini, kenyataan karena sulit melupakan diri mu dihati ku dan merubah perasaan cinta ku pada mu.
Jadi kumohon berhenti untuk pedulikan aku. Kalo memang pilihan hatimu tetap sama, yaitu mengakhiri semuanya, jadi maka biarkan aku pergi. Sekali lagi aku tetapkan pendirian ku ini. Aku akan sanggup dan terus coba melupakan mu.
NOW
Betapa banyak keluhan yang ingin aku
Katakan saat kita berjauhan
walaupun aku sering acuh didepan kamu
Tapi saat tak melihat kamu dalam satu jam
Aku terus kehilangan seorang yang
Bisa membuat aku tersenyum Dan saat ini aku lebih senang membungkam
Dari pada bersuara
Karena aku sadar bahwa aku sudah jauh dari
Jangkauan kasih sayang dari seorang
Yang sangat aku sayangi.
Aku mau kamu seperti yang dulu
Yang penuh senyum
Yang penuh canda
Yang penuh tawa
yang menghibur
Dan tidak pendiam
ku mohon maaf atas segala kesalahan aku yang
Pernah aku lakukan sungguh aku tak ingin
Bersifat acuh dan benci sama kamu
Semua itu terjadi dengan sendiri ku
Karena aku tidak ingin kehilangan kasih sayang
Yang pernah kamu berikan padaku.
Kamis, 03 Mei 2012
untuk calon istriku.. :)
Tidak kunafikan sebagai seorang insan,
ku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi.
Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu....
ya....hanya untukkmu,Wahai calon istriku
Jika kau harapkan kepadaku untuk menghargai dirimu
aku tidak mampu memberikannya selalu
kerana kekadang aku juga lemah tidak terdaya
Wahai calon isteriku
Haraplah pada Allah SWT
KARENA Allah SWT yang memegang jiwaku
agar aku menghargai dirimu
Wahai calon isteriku
Jangan sesekali kau menangis karenaku
tetapi menangislah karena Allah SWT
yang kekadang kau lupa akan diriNya
karena terlalu mengharapkan penghargaan daripadaku
Wahai calon isteriku
Aku takut meletakkan harapanku kepadamu
kerana aku lebih mengharapkan Allah SWT
untuk membimbingmu menjadi isteri yang terbaik untukku
Wahai calon isteriku
Aku takut menghargai dirimu
melainkan penghargaan atas kehendak Allah SWT
kerana aku hanya menurut kehendak Allah SWT
Wahai calon isteriku
Jikalau kau bersedih karenaku
ketahuilah bahwa kau sedang jauh dari Allah
karena kau mengharapkan diriku lebih daripadaNya
Wahai calon isteriku
aku tidak mampu membahagiakan dirimu
karena aku hanya mampu lakukan yang terbaik untukmu
tetapi Allah SWT yang memberikan kebahagiaan itu untukmu
Wahai calon isteriku
simpanlah air matamu hanya untuk Allah
bukan untuk diriku
karena aku bimbang kau lebih mengharapkan aku daripada Allah
Wahai calon isteriku
sesungguhnya aku menyayangi dirimu
hanyalah kerana Allah SWT
yang telah melantik diriku menjadi wakil untuk menyayangimu
Wahai calon isteriku
sesungguhnya aku menjadi penemanmu
semata-mata kerana Allah SWT
yang mewakilkan diriku untukmu yang dikasihiNya
Wahai calon isteriku
Sesungguhnya aku juga insan yang lemah
yang sekadar memiliki kudrat
hanya atas apa yang Allah izinkan
Wahai calon isteriku
tuntutlah penghargaan daripada Allah SWT
pasti nanti Allah SWT menggerakkan diriku
untuk menghargai dirimu
Wahai calon isteriku
semoga kita sentiasa diberi mawadah, rahmah dan sakinah
oleh Allah SWT
dengan semata-mata mengharapkan diriNya
Wahai isteriku, aku ridho dan rela dirimu mencintai Allah
lebih daripada mencintai diriku
Karena aku yakin, apabila dirimu mencintai Allah lebih daripada mencintaiku,
kau bukan sekadar mencintai diriku,
malah pastinya kau ridho dan sanggup berkorban apa saja
sepenuh hatimu untukku dan bersama denganku.
Dan semuanya yang kau relakan itu hanya karenana cintamu pada Allah SWT.
Wahai calon isteriku,
Aku mencintaimu karena Allah SWT dan aku mengharapkan kau juga begitu.
Aku hanya ingin menjadi suami yang bisa mengajarkan memaknai hidup, bahagia dalam kesederhanaan, membuka matamu melihat setiap jengkal hidup, mengajakmu meniti luasnya dunia, melantunkan ayat-Nya walau dengan tertatih.
Aku ingin membangun rumah kita dengan jerih payahku sendiri dan didalamnya ingin kuwarnai dengan kebahagiaan abadi dijalan-Nya. Aku ingin mengajarimu banyak hal dengan semua yang kumiliki. Karena aku hanya ingin kebahagiaan itu kubangun untuk kita, kebahagiaan dunia dan akhirat.
ku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi.
Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu....
ya....hanya untukkmu,Wahai calon istriku
Jika kau harapkan kepadaku untuk menghargai dirimu
aku tidak mampu memberikannya selalu
kerana kekadang aku juga lemah tidak terdaya
Wahai calon isteriku
Haraplah pada Allah SWT
KARENA Allah SWT yang memegang jiwaku
agar aku menghargai dirimu
Wahai calon isteriku
Jangan sesekali kau menangis karenaku
tetapi menangislah karena Allah SWT
yang kekadang kau lupa akan diriNya
karena terlalu mengharapkan penghargaan daripadaku
Wahai calon isteriku
Aku takut meletakkan harapanku kepadamu
kerana aku lebih mengharapkan Allah SWT
untuk membimbingmu menjadi isteri yang terbaik untukku
Wahai calon isteriku
Aku takut menghargai dirimu
melainkan penghargaan atas kehendak Allah SWT
kerana aku hanya menurut kehendak Allah SWT
Wahai calon isteriku
Jikalau kau bersedih karenaku
ketahuilah bahwa kau sedang jauh dari Allah
karena kau mengharapkan diriku lebih daripadaNya
Wahai calon isteriku
aku tidak mampu membahagiakan dirimu
karena aku hanya mampu lakukan yang terbaik untukmu
tetapi Allah SWT yang memberikan kebahagiaan itu untukmu
Wahai calon isteriku
simpanlah air matamu hanya untuk Allah
bukan untuk diriku
karena aku bimbang kau lebih mengharapkan aku daripada Allah
Wahai calon isteriku
sesungguhnya aku menyayangi dirimu
hanyalah kerana Allah SWT
yang telah melantik diriku menjadi wakil untuk menyayangimu
Wahai calon isteriku
sesungguhnya aku menjadi penemanmu
semata-mata kerana Allah SWT
yang mewakilkan diriku untukmu yang dikasihiNya
Wahai calon isteriku
Sesungguhnya aku juga insan yang lemah
yang sekadar memiliki kudrat
hanya atas apa yang Allah izinkan
Wahai calon isteriku
tuntutlah penghargaan daripada Allah SWT
pasti nanti Allah SWT menggerakkan diriku
untuk menghargai dirimu
Wahai calon isteriku
semoga kita sentiasa diberi mawadah, rahmah dan sakinah
oleh Allah SWT
dengan semata-mata mengharapkan diriNya
Wahai isteriku, aku ridho dan rela dirimu mencintai Allah
lebih daripada mencintai diriku
Karena aku yakin, apabila dirimu mencintai Allah lebih daripada mencintaiku,
kau bukan sekadar mencintai diriku,
malah pastinya kau ridho dan sanggup berkorban apa saja
sepenuh hatimu untukku dan bersama denganku.
Dan semuanya yang kau relakan itu hanya karenana cintamu pada Allah SWT.
Wahai calon isteriku,
Aku mencintaimu karena Allah SWT dan aku mengharapkan kau juga begitu.
Aku hanya ingin menjadi suami yang bisa mengajarkan memaknai hidup, bahagia dalam kesederhanaan, membuka matamu melihat setiap jengkal hidup, mengajakmu meniti luasnya dunia, melantunkan ayat-Nya walau dengan tertatih.
Aku ingin membangun rumah kita dengan jerih payahku sendiri dan didalamnya ingin kuwarnai dengan kebahagiaan abadi dijalan-Nya. Aku ingin mengajarimu banyak hal dengan semua yang kumiliki. Karena aku hanya ingin kebahagiaan itu kubangun untuk kita, kebahagiaan dunia dan akhirat.
*wahai calon istriku, yang namanya tulis di lahul mahfuz ....
Langganan:
Postingan (Atom)