Aku melangkah, kau
pun melangkah. Kita berjalan bersama, tapi tak berdampingan, tak sejalan. Kamu
memilih jalanmu sendiri, aku dan beberapa orang yang lainnya juga begitu.
Seperti tak pernah terjadi suatu pertemuan di antara kita dahulunya, semua
terasa begitu berbeda. Asing. Kita berada di suatu tempat yang sama tanpa
megetahui keberadaan satu sama lain. Kita bertemu, tanpa satu kata terucap.
Kita bersama, tapi tak benar-benar bersama. Entahlah…
Aku merasa sesuatu yang
berbeda masuk, rasanya aneh. Rasa yang belum pernah ku cicipi sebelumnya. Hambar.
Tanpa bumbu sedikitpun didalamnya. Manusia selalu mencari sebab terjadinya
sebuah kejadian. Seperti itu, akupun mencari semampuku. Tapi tak ku temukan
suatu jawaban disana, sedikitpun. Walau sudah kucari dengan perlahan dan penuh
kesabaran, tapi tetap saja hasilnya sama. Nihil.
Merasakannya atau
tidak, aku tak tau. Tapi semoga saja seperti itu. Semoga kau merasakan. Semoga kau merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Ketidak nyamananku dengan semua
ini. Ketidak sukaanku dengan segala sikap yang kau beri. Ketidak pedulianmu
pada apa yang harusnya diperjuangkan. Dan ketidak tahuanku dengan segala hal
yang rupanya tak ingin dibagi denganku. Aku hanya mencoba mencari celah. Salahkah?
Niatku tak pernah jauh dari kebaikan yang kuinginkan untuknya. Juga untukmu. Salahkah
aku? Salahkah caraku?
Kamu selalu diam, tak peduli, dan hanya menggunakan pola pikirmu sendiri. Sekarang, salahkah jika
aku mengeluhkanmu, sayang?
Aku tak pernah ingin
semua bertambah keruh, cukuplah semua ini. Perbaiki dengan waktu yang masih
kita miliki ini. Aku tidak ingin membuang setiap hal tentang kamu. Aku tak
ingin melewatkan setiap waktu saat bersama. Semoga kamu mengerti maksud dari
permintaan hati ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar