Selasa, 30 Oktober 2012
Senin, 29 Oktober 2012
for u..
Di hari terakhir aku di banjar sebenernya aku ingin ngasih langsung gelang itu buat mba,
tapi mungkin belom waktunya kita untuk ketemu saat itu.aku
aku hanya bisa membayangkan senyum mba seperti yang kini aku lakukan..
aku sengaja memberikan gelang kosong itu pada mba,
aku hanya ingin memberitahukan bahwa jarak ini masih menjadi pembatas antara kita,
bahwa kekosongan itu adalah pertanda sesuatu yang baru,yang harus kita isi dengan kebahagian atau pun dengan kesedihan yang kita rasakan.
tapi..suatu saat nanti,ketika kita telah bisa 'benar-benar' bersama,aku ingin nama kita terukir disana.
hingga tak ada yang meragukan rasa kita ..
agar kita bisa untuk saling menjaga satu sama lain..
ingat lah,jarak tak pernah salah,mungkin hanya belum waktunya saja kita untuk bersama..
Akan datang masanya dimana rasa kita ini lebih pekat daripada sekedar erat.
maka saat itulah kita akan menertawakan jarak..
tapi mungkin belom waktunya kita untuk ketemu saat itu.aku
aku hanya bisa membayangkan senyum mba seperti yang kini aku lakukan..
aku sengaja memberikan gelang kosong itu pada mba,
aku hanya ingin memberitahukan bahwa jarak ini masih menjadi pembatas antara kita,
bahwa kekosongan itu adalah pertanda sesuatu yang baru,yang harus kita isi dengan kebahagian atau pun dengan kesedihan yang kita rasakan.
tapi..suatu saat nanti,ketika kita telah bisa 'benar-benar' bersama,aku ingin nama kita terukir disana.
hingga tak ada yang meragukan rasa kita ..
agar kita bisa untuk saling menjaga satu sama lain..
ingat lah,jarak tak pernah salah,mungkin hanya belum waktunya saja kita untuk bersama..
Akan datang masanya dimana rasa kita ini lebih pekat daripada sekedar erat.
maka saat itulah kita akan menertawakan jarak..
Minggu, 28 Oktober 2012
Histeria (again)??
24 Oktober 2012
Ini adalah hari yang mungkin aku tunggu,setelah hampir 2 bulan meninggalkan Kota Banjar untuk kuliah(merencanakan masa depan :P ) di Bandung akhirnya bisa kembali lagi.
Tentunya ada satu moment yang aku nanti..yaitu ketemu ‘M.b.a’..hhe
Hari ini aku janjian ketemuan mba
sepulang sekolah( sambil ngeliatin Mantan SMA),jam setengah 2 aku
barangkat dari rumah,jarak antara rumah-sekolah sekitar 15km dan ternyata aku
telat nyampe sekolahnya..udah pada bubar tuh anak-anak Smansaban..
* “A tunggu di depan ya :)”..smsku sesaat setelah nyampe depan sekolah,mba bales 3 menit kemudian ** “sari anggrek??”..wah ternyata c mba udah pulang dari sekolah,aku telat...
Akhirnya aku langsung menuju sari anggrek(tempat biasa ketemu),disana nunggu sekitar 5 menit akhirnya dia kluar dari kostannya..hmmmm..,udah lama gak ketemu,mba gak berubah.. :D
Gak tau apa yang aku pikirkan saaat itu,aku Cuma terdiam liat mba jalan ke arahku..”itu seseorang yang slama 2tahun ini aku tunggu” hanya itu yang terlintas.
Moment ketemuan itu kita awali dengan makan siang,sambil ngobrol tentang masing-masing yang dialami slama 2 bulan ini,sampai gololongan darahpun kami bicarakan ,entah siapa yang memulai dulu.mungkin karna c ‘kodok’ yang tiap ngobrol n status FB nya slalu ngomongin tentang golongan darah dan sifat-sifatny a,sampai kami pun membicarakan itu..”golongan kita B kan??sama nih..jadi sifat kita juga sama donk??” itu yang mba bilang. Ya memang kami bergolongan darah sama,seperti ‘Shinici dan Ran #DC’,,hhe(moga akhirnya juga bisa kayak mereka :P ).
Setelah makan kita lanjutin solat ashar di Masjid agung dan langsung ke taman Kota Banjar(slama 11tahun di banjar,baru sekali ini ke taman kota,,hhe).kita lanjutin ngobrol-ngobrol disana,entah darimana awalnya dia bilang “aku juga gak mau pacaran dulu deh,mungkin”.aku Cuma bisa mengiyakan karna aku gak tau harus jawab apa.
sampe akhirnya kami memutuskan untuk kembali lagi ke sekolah karna anak-anak kelasnya mba ada pertandingan volly,tapi karna terlalu sore(keasikan ngobrol n maen) ternyata setelah sampai di sekolah pertandinganya udah selesai...yaaaaaaaaaaaaaa..gak jadi deh nonton vollynya..
Akhirnya kita duduk-duduk di MU(masjid sekolah),dan disini kita ngelajutin ngobrol yang tadi,aku nanya siapa yang lagi ada di ‘hati’ dia,,tapi dia jawab pake bahasa arab dan tentunya aku gak ngerti,satu-satunya kalimat yang aku ingat adalah “yumkin Godan Huwa”,itu buatku mengernyitkan dahi,aku srius dan aku ingin jawaban yang pasti dan tentunya aku mengerti. Sampai pada akhirnya dia ngingetin aku tentang jawaban yang dia janjiin tentang ‘korsel’ .
“Dia berputar secara perlahan dan akhirnya dia dia berhenti pada titik yang diingikan”.itu yang dia katakan,”inti dari semuanya yang a tunggu adalah mba mau bawa a pada titik apa itu??titik yang diinginkan itu seperti apa??”.
Entah karna aku udah ‘kesel’ dengan jawaban yang tak menentu akhirnya “a udah pernah bilang apa yang a pengen dari mba !! ” aku bilang seperti itu sambil berjalan ke motor,dan dia langsung jawab “ mungkin yang kita inginkan itu sama”..”Kita Berbeda,Kita Gak sama !!..A beda karna A berani untuk bilang langsung sama mba,tapi mba gak pernah bilang,coba deh skali aja berani untuk ngungkapinnya”.
Dia cuma diam,akhirnya aku antar dia pulang,sebelum pisah dia ngasih aku hadiah ulang tahunku yang lalu gak sempet dia kasih karna kita gak sempet ketemu.
nih hadiahnya(Makasih mba)..
dan disitu titik perpisahan kita..dia mulai berjalan menjauh,entah kenapa aku tak ingin segera pergi dari situ,aku liat dia berjalan menjauh,semakin jauh hingga dia hilang terhalang oleh mobil yang terparkir di situ......
Aku baru nyampe kantor kakakku,aku lihat hp ku ,ada sms dari dia..
** “jadian yukJ .tp itu tak mungkin lg”
Aku segera membalas * “kenapa gak mungkin”.
** “,kan td udah bilang gak mau pacaran Jhhe .ntar menyalahi pembicaraan :D”
* “hmm..klo a mau gmn??”
** “.berarti tadi salah,harus.a ‘yuk,jadian.’ :D hha”.
Aku semakin gak ngerti dengan semuanya,,aku berpikir apakah ini “Histeria”??ya..ini Histeria(again)..aku gak mau klo ini seperti itu,aku ingin serius,aku gak pengen maen-maen.
Akhirnya aku telpon dia,aku ingin memperjelas smuanya,aku tanya dia tapi jawaban dia masih sama seperti tadi saat bertemu (GAK JELAS)..heu
Aku udah nyerah gak tau harus gimana lagi,gak ngerti tentang smua ini.** ”ya udah deh ‘ok’”,dia tiba-tiba ngomong gitu,
* ”ok??ok apa?”.
** “ya itu yang tadi a bilang,coba deh tanya lagi biar aku bisa jawab”
* “hmm.. a pengen jadi pacar mba”
** “ok..kita coba..,deal??” jawab dia sambil ketawa .
* “deal???emang taruhan???heuuu..”
** “hhe.. enggak deal aja,trus apa yang a pengen dari aku??”
* “hmm..a cuma pengen di percaya di sama mba,a juga ngasih kepercayaan ke mba dan a gak pengen kepercayaaan itu di sia-siain,,klo mba pengen apa dari a??”
** “ya sama kayak gitu juga,pokoknya klo ada yang ngeganjel langsung tanya aja.”
* “ok deh,resmi ya,,hhe”
** “iya ..”
Kita lanjutin dengan ketawa dan mengakhiri pembicaraan malam itu.
# So..it’s Histeria (again)??
I hope it’s not Histeria,i hope it’s Korsel in the real life..
dan tentunya aku ingin smua berjalan baik-baik saja..
Smoga kita bisa saling menjaga kepercayaan ini..
* “uhibu illaik.. mba camaii”
** “uhibuka :D”..
Minggu, 21 Oktober 2012
Rabu, 17 Oktober 2012
Jarak Tak Pernah Salah
Aku ingat bagaimana caramu menyapa..
Aku ingat bagaimana caramu tertawa..
Aku ingat bagaimana caramu menunjukkan dunia..
Meski kita sudah tak bertemu sekian lama..
Meski kita sudah tak bertemu sekian lama..
Bersamamu aku merasa bisa menghadapi dunia..
Kamu selalu di sana dan menjadi saksinya..
Dari saat mimpiku baru sekedar wacana..
Sampai saat mimpiku menjadi nyata..
Walaupun itu terjadi hanya sesaat..
aku tau itu tak lama..
Dari kamu aku belajar tentang keberanian..
Bersamamu aku berani membuat keputusan..
Karena kamu aku bisa mengalahkan keangkuhan..
Dan demi kamu juga aku berani melakukan pengorbanan..
Aku mengerti semua yang terjadi..
aku tak pernah bisa memilikimu..
sesaat bersamamu ku anggap itu sudah cukup..
aku tak mau berharap lebih..
aku tau semua yang ku ingginkan tak mungkin dapat terwujud..
tapi setidaknya mengingat bayang mu itu menjadi bahagiaku..
dulu kita satu sekolah..
aku anggap itu suatu kebetulan yang indah..
kurang lebih 7 jam kita di suatu lokasi yang sama..
walaupun tak saling bertatap muka..
kini kita berbeda kota..
kini menatapmu dari kejauhanpun aku tak bisa..
jarak ini memisahkan padanganku padamu..
Awalnya, aku mengira jarak lah yang patut disalahkan..
Tapi sekarang aku mengerti, kita lah yang layak dipertanyakan..
Aku percaya jarak tak pernah salah..
Aku percaya jarak tak mampu membuat rasa musnah..
Aku percaya jarak tak pernah jahat..
Aku percaya jarak justru mendidik kita jadi seseorang yang hebat..
bila aku harus kehilanganmu..
Aku ikhlas melepaskanmu..
Akan ku ceritakan kisah kita kepada dunia..
Agar mereka tau, aku pernah menghidupi kisah cinta sehebat itu..
Agar mereka sadar, cinta itu tak hanya sekedar "aku mencintaimu"..
Selamat tinggal cinta..
Terima kasih untuk pelajarannya..
Aku tak pernah berfikir ini semua sia-sia..
Justru kisah ini membuatku semakin dewasa..
Untuk menyikapi ceritaku di bab berikutnya..
Rabu, 10 Oktober 2012
i'll be gentle
aku akan menjadi laki-laki gentle yang dilihat dari
keberaniannya menemui ayahmu untuk meminangmu dan menjadikanmu halal
untuk aku sentuh.bukan laki-laki yg hanya berani
mengumbar kata-kata cinta,sayang,gombalan plus rayuan, juga berani menyentuhmu sebelum engkau halal bagiku namun tidak berani menemui dan menatap mata ayahmu.
suatu saat pada ayahmu aku akan berkata ; "Pak, izinkan saya meminang putri bapak untuk menyempurnakan setengah agama saya, dan menjaga saya dari perbuatan ma'shiyat yang dimurkai oleh-Nya.
mengumbar kata-kata cinta,sayang,gombalan plus rayuan, juga berani menyentuhmu sebelum engkau halal bagiku namun tidak berani menemui dan menatap mata ayahmu.
suatu saat pada ayahmu aku akan berkata ; "Pak, izinkan saya meminang putri bapak untuk menyempurnakan setengah agama saya, dan menjaga saya dari perbuatan ma'shiyat yang dimurkai oleh-Nya.
Senin, 08 Oktober 2012
Minggu, 07 Oktober 2012
Sabtu, 06 Oktober 2012
Seharusnya kita
Harusnya kita seperti ini, menyapa, berbicara, membuat kia tersenyum,
bercanda, merindukan kita. aku rasa kamu sudah menebak kalau kita sudah
bahagia. dan tak ada kata kita tidak bahagia dalam jarak.
B: Selamat malam sayang, cukupkah waktumu untuk hanya sekedar merindu memutar kembali ingatanmu akan senyumku?
........................"Terbaca KeEsokan hari"..........................
B: Selamat malam sayang, cukupkah waktumu untuk hanya sekedar merindu memutar kembali ingatanmu akan senyumku?
*A: Hai selama malam sayang. hmm. sepertinya seharian ini waktu untuk merindukanmu tak perlu kau ragukan, karena aku tetap merindukanmu kok.B: Bisa hubungi aku sebentar saja? Agar ponselku berdering dan senyumku mengembang. Atau, bisakah kau membalas pesanku? Ah iya, yang tadi berkata aku rindu. Kau akan berkata hal yang sama kan?
*A: Bukankah tadi aku sudah menghubungimu, lalu kamu mau apa lagi. rindu sudah terobati bukan? dan aku sudah membalas pesanmu, dan bukankah isinya tentang kerinduan kita. apa aku terlalu lama membalasnya, maaf aku tadi sibuk.B: Oh? Kau masih bersama kawan-kawanmu? Sepertinya mereka senang sekali 'merebutmu dariku'.
*A: Aku? sama teman-temanku? enggak, aku di sini sendiri dan di sana ada kamu, oke malam ini aku khususkan untuk kamu kok. :)B: Benar? Kau tak bercanda atau akan menghilang tiba-tiba kan?
*A: Serius aku tak bercanda, apa aku harus bilang ciyuuuuss. ah aku tak ingin bercanda, iya aku di sini sendiri dan utk km di sana.B: Hahaha kau membuatku merindukan tawamu. Seharusnya kita bisa berbincang seperti ini, bertatap muka seperti malam yang telah lalu. Ah.
*A: Jangan kau tuliskan tentang "bertatap muka seperti malam yang telah lalu", ah itu akan membuatmu tertawa lalu menangis, karena pasti kau akan merindukanku secara mendadak.B: Aku sudah merindukanmu. Bukan hanya hari ini, namun akan tetap dan terus seperti itu. Kau perasa tentang apa yang kurasakan bukan?
*A: Aku juga merindukanmu, tapi caranya tak begini, aku suka pura-pura tak acuh karena aku tak ingin terpuruk karena rindu. Kau tahu? aku memang perasa dan aku selalu merasakan kalau kau merindukanku juga di sana. jangan buat ini semakin terpuruk keadaaanya sayang.B: Kesibukanmu membantumu acuh. Bersyukurlah.
*A: Maksudmu? bersyukur yang kau tuliskan ambigu bagiku. aku tak mengerti, jelaskan.B: Kau bisa sibuk dan lupa. Sedangkan aku? Aku tak pernah bisa memendam rinduku, adakah tergerak di hatimu untuk sekedar memperhatikan?
*A: Kau pasti mengeluarkan "senjada andalan" dengan menggunakan alasan untuk menyerangku karena aku lupa dan senjata itu adalah aku terlalu sibuk Aku sibuk? iya. bukankah di setiap jeda yang aku punya, aku sempat untuk mengabarimu. sadarkah?B: Jangan memancing pertengkaran, dan jangan menyalahkan perasaanku yang terlalu sensitif karena merindumu.
*A: Aku tak ingin memancing pertengkaran, setiap kata yg kita tuliskan bukan untuk kita. tp rindu dan emosi kita bukan? sadarkah?B: Iya aku tahu, tapi janganlah perpanjang perdebatan ini. Aku... ah, telfonlah agar sesekali berdering ponsel ini karenamu. Terima kasih untuk semua rindu yang terbalas, terima kasih untuk semua rindu yang ikut kurasakan. Kau tahu? Berdebat itu tak selamanya buruk, terkadang juga bisa berakhir dengan percakapan manja dan keinginan untuk menjadi lebih baik.
*A: Kamu tak perlu berterima kasih padaku, karena membuatmu tersenyum kembali, adalah tugasku. atas dasar karena kita saling memiliki bukan aku atau kamu yang mengalah, aku takut. suatu saat yang mengalah akan kalah. akan kalah. Iya aku tahu, karena setiap perdebatan ada masalah kecil yang ingin diselesaikan dengan bijak, tentunya perlu bantuan dari hati yang tenang, aku dan kamu hingga menghasilkan kita kembali, itu rumus cinta yang semua orang gunakan kok.B: Aku perlu berterima kasih atas hadirnya dirimu di sisiku, aku menemukan jiwaku yang lain meskipun kau sedang berada jauh dari pandanganku. Tak ada kata lelah bagiku merindumu. Bahkan, aku ingin merasakannya terus, dan terus lagi.
*A: Aku sudah bilang tadi, jangan berterima kasih padaku, berterima kasihlah pada Tuhan. karena Tuhanlah pertemukan kekurangan kita. Lalu kita melengkapi kekurangan dengan kita, itulah sederhananya cinta. membuat orang yang luka terobati, yang kurang untuk melengkapi. katamu yang terakhir tadi, bersabarlah, karena suatu saat aku pasti ada di sisimu. Jika aku atau kau sudah lelah menahan rindu, aku pasti nekat untuk menemuimu, karena aku tau ketika kita sudah mengeluh dan kita sudah lelah, itulah moment yang tepat untuk bertemu.B: Aku berterima kasih padamu karena kau mau hadir melengkapiku, Tuhan mengirimkanmu, dan terimakasih kau sudah mau hadir.
*A: Ah, kau banyak berterima kasih padaku, jangan puji aku. aku nanti terbang dan tertidur utk menemuimu. dan kau aku biarkan.B: ...
*A: ...B: ...
*A: ...B: Kau masih terbangun? Ada untukku sebentar? Hantarkan aku kembali terlelap. Terlalu jauhkah jarakmu dari ponselmu? Aku tahu begitu kau mendapati ponselmu dengan pesanku yang tertinggal kau akan segera ada untukku. Entah, tenang saja rasanya mengirimkan pesan seperti ini. Meskipun entah kau membalasnya nanti ataukah sesegera ini.
........................"Terbaca KeEsokan hari"..........................
Jumat, 05 Oktober 2012
Selasa, 02 Oktober 2012
Aku Harap Kau dapat membacanya (Siapapun Kau).
Aku hanya seorang lelaki yang biasa, yang hanya mampu mencoretkan bait –
baitkan kata kepada Calon Makmumku, yang aku sendiri masih
mencarinya.
Dengarlah Coretan hatiku, seorang lelaki biasa..
Tak terasa
sudah demikian lama kita hidup di dunia ini. Bersama dengan kehidupan
yang seolah tanpa akhir. Padahal, kelak akan kita punah menjadi tanah.
Kita terseret, lalu terbawa hingga kadangkala lupa jalan pulang pada
kematian. Andai terus saja kita ingat akan itu semua, tak mungkin diri akan takut akan pertemuan dengan sebuah akhir.
Wahai Calon Makmumku, wanita yang tak pernah kuketahui siapa engkau,
Kadangkala aku merasa resah. Jika malam kian gelisah, karena tak juga aku mampu menemukanmu. Selimut
tidurku tak cukup untuk mengusir dinginya malam. Solat wajibku terasa
tak sempurna jika tiada seseorang mendampingi di sisi. Ingin rasanya ku
lantunkan ayat-ayat cinta Allah dalam setiap solatku bersama dengan mu
dan anak-anak kita kelak. Aku menjadi imammu dan kau makmumku.
Wahai Calon Makmumku, yang Allah ciptakan untuk mendampingiku,
Setelah
solat Maghrib ataupun waktu-waktu seperti biasanya, kau membacakan
ayat-ayat Alquran untuk dirimu dan Tuhanmu. Ingin, rasanya ku dengar
suara indahmu, ingin rasanya kita alunkan bersama ayat-ayat cinta-Nya. Kita
baca dengan suara yang mengalun dalam hati penuh kerinduan pada Allah
dan RasulNya. Satu ayat pun cukup. Karena, setelahnya ada keimanan yang
terpancar di rumah kita. Rumah tanpa kata, rumah sederhana yang hanya ada tawa dan gurauan bahagia penuh cinta.
Tahukah kau bahwa setiap kali aku memulai aktivitas seperti ada yang kurang jika ku toleh ke kiri dan ke kanan. Alangkah indah rasanya bangun sepertiga malam, mengerjakan dua Rakaat dan bermunajat pada Rabb Allah SWT Tuhan kita. Kita mengadu bersama padaNya. Bersama menaruhkan kerinduan padaNya. Menguntai kata berselimutkan iman, hingga tak terasa air mata berlinang di pipi kita. Kau memandang ku, lalu ku usap air matamu. Subhanallah, pipimu merona merah kala kita berpadang mata. Duhai indahnya.
Wahai calon makmumku,
Sepintas
inginku, keinginan sederhana keinginanku sebagai lelaki yang biasa-biasa
saja. Hari-hariku memang sangat biasa-biasa saja. Hidupku dipenuhi
hanya dengan hal-hal yang sederhana. Jika kau kelak dipertemukan
denganku secara nyata, ku mohon kau terima aku karena Dia, karena Allah
dalam setiap do’a panjangmu dan istikharahmu. Ku mohon agar kita mampu
membuang sifat egois yang ada. Agar, kita boleh menjalani rumah tangga dengan kesyukuran kelak.
Kau
cerminku, aku pun cermin mu. Maka ku usahakan dalam diri ini selalu
setia pada jalan-Nya. Kadangkala memang jalanku tak sempurna, belok
kesana ke sini. Aku pun bukan lelaki dicintai surga,
tetapi aku berusaha menjadi yang terbaik dengan caraku. Aku usahakan
agar seirama mungkin pada kebenaran. Maka, do’akanlah aku agar dapat
sebanding imanku dengan imanmu. Kebaikanku dengan kebaikanmu
Wahai calon makmumku, yang ku rindukan dan tak ku ketahui engkau siapa,
letih rasanya pencarian ini, seperti
keletihanmu untuk menantiku menemuimu. Tetapi, aku selalu menyimpan
harapan yang suci, dan berusaha untuk mampu kau
pandang dengan sesederhananya. Memang tak sebaik lelaki yang kau kenal
kesolehannya tetapi aku akan berusaha semampu yang aku bisa.
Namun, jika tiba waktunya aku memang tak seperti yang kau inginkan, aku harap pandanglah aku karena ketulusanku.
Wahai calon istriku,
Mari kita
timbang kita susun dalam doa – doa padaNya. Kita jadikan doa sebagai
senjata yang paling ampuh. Senjata untuk saling menemukan juga senjata
untuk mengimbangi hiruk – pikuk dunia yang terlalu sibuk dengan keegoisan.
Semoga kita saling menemukan. :)
Semoga kita saling menemukan. :)
Langganan:
Postingan (Atom)