Ku
ingin menulis sebuah kisah, berjudul: Masa Depan.
Di mana pada awal
alinea pertama tertulis kata: waktu.
Ya, waktu.
Waktu pertama perkenalan
kita dahulu, menjadi sebuah awal dari cerita yang akan kutuangkan.
Walau di setiap larik kalimat per kalimatnya masih abu-abu, tak tahu
akan menggunakan jeda titik atau koma, tapi kupastikan akan selalu ada
namamu. Tidak peduli seberapa panjang dan berapa lembar
halaman, juga tidak peduli seberapa banyak huruf vocal dan konsonan,
karna di tiap kalimatnya kuyakin pasti indah. Walau terkadang ada gugus
kalimat yang mengisahkan tentang keruwetan dan dibumbui dengan linang
air mata, tapi aku yakin akan tetap indah terbaca. Kau akan tersipu
ketika membacanya, percayalah. Wajahmu akan merona seperti warna tinta
merah muda yang akan kugunakan untuk menulis kisah ini.
Semoga kau tak jemu membacanya.
Semoga kau tak jemu membacanya.
Karna jemariku tak akan letih, kisah ini tak
akan usai selama engkau tetap tinggal di hati.
Juga selama napasku belum
berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar